Visi Misi
-
Home
-
Visi Misi
Visi LAZIS Dewan Da’wah :
Menjadi salah satu basis pembinaan ummat Islam dalam membantu pemerintah mengatasi problematika bangsa melalui Zakat, Infaq dan Shadaqah.
Misi LAZIS Dewan Da’wah :
- Menghimpun zakat, infaq dan shadaqah dengan amanah menjangkau hingga pedalaman Indonesia.
- Senantiasa berinovasi melakukan kemudahan-kemudahan dalam menyalurkan zakat, iInfaq dan shadaqah.
- Senantiasa meningkatkan pelayanan yang terbaik sebagai identitas LAZIS yang profesional dan amanah.
- Melaksanakan program kerja dengan keterbukaan dan berpegang teguh pada ketentuan syariah Islam.
Program-program yang telah kami lakukan dalam mendukung kegiatan da’wah, antara lain :
- Memberikan BANTUAN HIDUP bagi 400 da’i yang tersebar di pedalaman Indonesia,
- Memberikan bantuan SARANA TRANSPORTASI (sepeda motor) bagi da’i pedalaman untuk melancarkan da’wahnya,
- Membantu kegiatan DAURAH-DAURAH DA’I di daerah-daerah,
- Membantu BIAYA PENDIDIKAN putra putri da’i,
- Membantu memberdayakan ekonomi da’i dengan training DA’I MUKIM MANDIRI,
- Memberikan LAYANAN KESEHATAN GRATIS bagi masyarakat binaan da’i,
- Membantu program PEMBERDAYAAN dan PENGEMBANGAN bagi MASYARAKAT BINAAN DA’I seperti :
- Pembangunan kilang tebu di Bukit Batabuah Sumatera Barat,
- Pembangunan Proyek Warung Air di Lereng Merapi
- Program Pembinaan Anak Jalanan
- Program Pengentasan Kemiskinan melalui Ternak Kambing dan pendampingan masyarakat miskin
- Program pemberdayaan komunitas muslim di Nias, dll
Selain hal tersebut di atas, kami juga mendukung misi Dewan Da’wah dalam pengembangan kaderisasi generasi muda Islam dengan program, al :
- Program Kader Cendekia, program S2 bidang pemikiran yang akan menghadapi gerakan Liberalisme, Sekularisme Agama dan pemikiran lain yang dapat merusak aqidah umat Islam (mahasiswa pada program ini di ambil dari berbagai disiplin ilmu agar dapat memberikan kontribusi bagi pemecahan masalah umat yang kompleks).
- Program Kader Ulama, untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat yang membutuhkan teladan dalam masyarakat, maka program kaderisasi selama 2 tahun ini akan dilakukan. Mahasiswanya akan direkrut dari alumni pesantren di seluruh Indonesia, dengan kualifikasi rangking 1 & 2, diharapkan dari program ini akan lahir ulama-ulama muda yang mumpuni pada masalah-masalah fiqh dengan penguasaan MAKTABAH SYAMILAH (digital library kitab-kitab fiqh dan kumpulan fatwa yang berisi kurang lebih 200.000 kitab digital). Pada program ini juga para mahasiswa di ”magang”kan kepada para Syech yang menjadi Mufti diberbagai negara di Timur Tengah.
- Kader Mubaligh, untuk membina umat di desa-desa kecil di seluruh provinsi di Indonesia, Dewan Da’wah akan mengadakan training 1 tahun di tingkat Kabupaten bagi kader mubaligh. Para mubaligh ini akan diterjunkan langsung untuk membina aqidah umat dan membentengi umat Islam dari missi agama lain.
- Da’i Perbatasan, dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka Dewan Da’wah akan menerjunkan da’i-da’i di perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, perbatasan RI-Malaysia, perbatasan RI-Timor Leste dan perbatasan RI-PNG (Papua), da’wah di perbatasan ini di anggap strategis karena tumbuhnya kaum Separatis yang akan memecah belah NKRI muncul di kawasan perbatasan, selain itu wilayah perbatasan juga menjadi pintu gerbang bagi masuknya para missionaris agama lain.